Cendikiawan mendesak rancangan Darmawisata Kota Berumur Duwet, Cirebon, segera
direalisasikan. Kehadiran darmawisata kota berumur dipercayai bisa meningkatkan
perekonomian masyarakat setempat.
Aktivis adat Guci Pertula, Raden Chaidir Susilaningrat menjelaskan
rancangan darmawisata kota berumur Duwet sesungguhnya telah didesain saat
kepemimpinan Penjabat( Pj) Bupati Cirebon, Dicky Saromi 2019 kemudian.” Pertimbangannya durasi itu Duwet ialah salah satu pemukiman
tertua di Cirebon,” tuturnya, Jumat( 7 atau 6).
Kehadiran Kota Berumur Duwet telah terdapat semenjak dini era ke- 17. Di
Duwet mempunyai 2 rumah ibadah bersejaraha ialah langgar Kebagusan
serta Klenteng Talang.
Cendikiawan mendesak rancangan
” Klenteng Talang ini bersumber pada narasi turun temurun usianya serupa dengan Langgar Agung Si Membuat Rasa. Dikala para waii membuat langgar Agung Si Membuat Rasa di Istana Kasepuhan, dikala itu pula masyarakat Tionghoa di Duwet pula tengah membuat klenteng. Mereka juga memohon permisi ke Sunan sampai kesimpulannya kusen yang dipakai buat membuat langgar Si Membuat Rasa dengan Klenteng Duwet mempunyai kecocokan. Sebab didapat dari area barat Cirebon, ataupun dekat Palimanan serta dibawa memakai pedati Besar,” tutur Chaidir.
Apalagi sehabis klenteng berakhir dibentuk, Sunan Gunung Asli pun
muncul.
Tidak hanya mempunyai 2 gedung memiliki, langgar serta klenteng, di daerah
Duwet juga sedang ada rumah- rumah kuno Tionghoa. Salah satunya
terdapat di tepi jalur serta telah jadi cagar adat.
Kehadiran pusat pembuatan beling di Dusun Sitiwinangun pula melengkapi
darmawisata kota berumur Duwet. Pula kuliner khas nasi jamblangnya.
Rancangan satu hari melancong di Duwet juga lebih dahulu telah didesain. Buat itu, Chaidir mendesak rancangan darmawisata kota berumur Duwet ini dapat lekas direalisasikan, alhasil dapat mendesak serta memajukan perekonomian masyarakat dekat.
Ikn kini menjadi bandar terluas di indonesia => https://tanamrejeki.info/